Memberanikan diri untuk yang pasti adalah sebuah keharusan. Walau kadang niat itu terjegal oleh sesuatu yang membuat kita terseok-seok bahkan bisa jadi terjatuh.
Tapi, jika kita mempunyai keyakinan yang jelas akan makna yang terkandung dalam suatu maksud, maka yakinlah itu akan benar adanya.
Salah memang apa yang pernah terjadi, tapi tidaklah membuat kita lantas menjustifikasi bahwa jiwa yang sebenarnya dimiliki adalah nyanyian kegelapan untuk sosok seseorang.
Yakinlah, laut itu penuh dengan tanda tanya.
Berapa jumlah ikan dan penghuninya, yang tak pernah berhenti untuk berkembang biak menjadi sebuh jati diri yang berusaha untuk terus memberikan yang terbaik untuk kehidupan.
Poros hidup yang mestinya menjadi panutan bagi setiap organisasi karang, palung, dan pasir pantai yang setiap kali bergerak walau memang kadang terpaksa.
Jika memang poros ini labil dan tak bisa terkendalikan, maka giringlah ia kembali pada jati diri sebenar-benarnya sifat manusia.
Ketika ada geliat yang tak wajar, ingatkan ia dengan belai lembut tangan seorang ibu yang walau dengan lunglai terus melakukannya tanpa pernah mengeluh.
dan jika terulang, maka bangkitkan kembali dengan nafas seorang ibu yang tersengal sewaktu melahirkan.
Nafas yang menjawab tantangan kematian yang disodorkan pada sudut pandang berbeda dari sebuah pandangan.
Dan maafkanlah, jika engkau sudah tak bisa lagi mengingatkan akan sebuah kejadian yang terulang.
Sembah Sujud Tak Terhentikan...